About This

Just an ordinary blog about an ordinary, but happily married, couple. Mainly culprit-ed by the Mrs.

Special Update

Sentanu Daily go international!! and by that we mean there will be no more posting in Indonesia language. Well, there will be occasional postings in Indonesia language, but not much. This is because we would like to have a go and monetize our blog. -Sentanu-

Diskusi agama di internet

Saya memang bukan orang yang taat. Tapi saya orang yang beriman dan saya sangat mencintai agama saya. Walaupun sholat masih bolong-bolong dan ilmu agama saya tidak banyak, tapi setidaknya saya masih berusaha untuk meningkatkan ketaatan saya dan berusaha lebih memahami agama saya.

Akhir-akhir ini saya perhatikan banyak sekali diskusi dan perdebatan agama yang dilakukan melalui media internet, dan banyak sekali terjadi perdebatan yang "panas" di mana satu pemeluk agama menghujat yang lain. Sebagai seorang muslim, sudah sewajarnya timbul keinginan saya untuk membela agama saya setiap kali saya membaca kalimat-kalimat nakal yang merendahkan islam. Saya sempat menceritakan hal ini pada hubby dan beliau bilang, "memperdebatkan agama itu sesuatu yang konyol, memperdebatkan agama di internet itu sesuatu yang lebih konyol lagi.". Awalnya saya kurang mengerti pendapatnya karena menurut saya kalau ada orang yang menyalahkan agama kita, melalui media apapun, harusnya kita membelanya. Tapi kalau dipikir-pikir, mungkin benar juga. Saya jadi teringat salah satu bagian dari ayat Al-Qur'an yang mengatakan "untukku agamaku dan untukmu agamamu". Agama kan bukan sesuatu yang bisa dipaksakan, dan saat seseorang membela agamanya akan ada kecenderungan untuk memaksakan. Apalagi melalui media internet, di mana orang-orang cenderung merasakan "kebebasan" yang lebih karena dia tidak secara langsung "menghadapi" lawannya sehingga menganggap enteng situasi. Saya pikir mungkin, kalaupun kita ingin membela nama baik agama, ada bagusnya jika dilakukan tidak terlalu frontal. Itu akan lebih mencerminkan sifat yang peaceful dan menghargai. Toh, Allah hanya akan memberikan hidayah kepada mereka yang dikehendaki-Nya.

Yang pasti, bagi saya, jika membaca pendapat-pendapat yang "meragukan" atau "mempertanyakan" islam saya malah merasa lebih yakin dan keimanan saya lebih mantap. Islam itu indah. Agama yang filosofis, sehingga tidak semua orang dapat memahaminya. Saya selalu teringat satu lagi ayat Al-Qur'an yang pada intinya mengatakan bahwa Islam diciptakan untuk mereka yang berpikir. Subhanallah...

3 comments:

  1. Teguh Prihattanto said...
     

    Humm boleh ikut urun rembug mbak .. :)

    sebenarnya debat agama dilihat dulu tujuannya .. kalo diantaranya ada niat baik untuk mencari kebenaran Insya ALALH tidak apa2x .. seperti perdebatan antara Ahmed Deedat dan para missionaris dan pendeta .. dan hal ini bermanfaat dan Alhamdulillah untuk menambah keimanan .. dan ini harus ilmiah .. :)

    Lha kalo berdebat tidak dengan ilmu .. ini yang dilarang .. :) ini namanya jidal ..

    Nah kenapa kok menjadi sebuah perdebatan ..?? sesungguhnya para kaum kufar baik nasrani dan yahudi sangat banyak melontarkan syubhat .. seperti dalam agamaku.worpress.com ini .. mereka mengambil contoh ayat2x al qur'an untuk menjudgment pendapat mereka .. yang diherankan .. Al QUr'an aja bukan kitab mereka dan mereka tidak memercayai Al QUr'an .. tetapi berdalil dengan itu ..

    selain itu banyak dalam umat ISLAM sendiri yang memberikan pendapat yang salah tentang ISLAM yang haq .. akhirnya timbullah firqah2x dalam ISLAM seperti SUFI, SYIAH Rafidhah, Khawarij .. mereka meamng muslim tetapi pemahaman mereka banyak sekali kesalahan .. :(

    Dan ini sangat perlu ada yang membantah agar umat Islam yang masih awam dapat mengetahui .. jadi tidak sepenuhnya benar pendapat yang mengatakan berdebat itu konyol ..

    cuman memang harus ada syaratnya .. :)

    ini pendapat saya .. :)

    Wassalamu'alaikum ..

    http://www.deconlabel.com

  2. Goodie said...
     

    Wa'alaikumsalaam...

    Makasih banyak ya Mas buat commentarnya. Sepertinya Mas banyak tahu tentang islam, saya bisa banyak belajar nih :)

    Saya setuju sekali dengan pendapat mas bahwa suatu perdebatan memang harus dilihat dulu tujuannya. Apakah pure untuk mencari kebenaran atau memang sengaja untuk menjelek-jelekkan? Tetapi tetap IMO nih, kalo untuk mencari kebenaran itu bukan perdebatan namanya, tetapi diskusi dan diskusi ini lah yang menjadi salah satu media untuk kita menjalankan ibadah dakwah/syiar dan membenarkan pendapat-pendapat yang menyimpang, betul kan? :)

    Dari pengalaman saya yang namanya perdebatan itu seringkali dilatar belakangi oleh emosi sehingga menimbulkan pola pikir yang tidak jernih dan mempengaruhi cara seseorang memberikan judgement. Terlebih lagi apabila yang namanya perdebatan ini dilakukan di internet di mana orang cenderung berlaku lebih "bebas" dari biasanya yang juga berarti lebih bebas mengeluarkan amarah dan kekesalan. Sedangkan yang namanya berinteraksi dengan baik itu kan perlu empati, perlu melihat situasi dan kondisi emosionil orang yang kita ajak diskusi. Begitu...

    Memang saya juga memperhatikan banyak pendapat-pendapat tentang islam yang sering membuat saya bertanya-tanya (saya belum berani memvonis suatu pendapat itu "salah") baik yang dikeluarkan oleh non-muslim ataupun sesama muslim. Terkadang saya pun "gatel" pengen kasih respon, tapi ya itu, takut salah.

  3. Anonymous said...
     

    Thanks atas opini lainnya :)

    IMO, agak susah juga sih bedain diskusi sama debat :)

    kalo dibilang debat pake emosional IMO nggak juga tuh :)

    sebab seperti VCD Ahmad Deedat debat dengan para pendeta atau Missionaris itu debat terbuka .. dan bukan dinamakan diskusi ..

    setahu saya diskusi sudah ada titik pandang yang sama sebelumnya dan berusaha mencapai tujuan baru yang lebih baik atau mencari solusi lebih baik ..

    Seperti diskusi agama .. biasanya diskusi agama tidak mencantumkan diskusi agama 1 dan agama 2 tetapi dikusi sebuah agama ..

    Allohu'alam :)

Post a Comment